Selasa, 04 Juni 2013

Boncengan : Ini, Baru Film Anak!

Setelah Film “Cheng-Cheng Po”, “Walang Weling Wulang” dan “Say Hello To Yellow”, Yayasan Sahabat Gloria kembali menelurkan karya dalam sebuah film pendek anak berjudul “Boncengan”. Tanggal 19 Oktober 2012 menjadi momentum pemutaran perdana Film Boncengan yang bertempat di Taman Budaya Surakarta. Antusiasme masyarakat cukup besar dalam pemutaran perdana film ini yang dibuktikan dengan jumlah penonton pemutaran perdana film “Boncengan” yang cukup banyak. Disutradarai oleh Senoaji Julius, film ini mengambil latar tempat di SD BOPKRI Pranti 2 Bantul, Yogyakarta. Dimana pemain-pemain “Boncengan” adalah siswa siswi sekolah tersebut : Amos sebagai Supri, Thisa Purwestri sebagai Yua, Supriatin Tri N. sebagai Amin, Dina Cahyaningrum  sebagai Ndut, dan masih banyak lagi pemain pendukung lainnya.


Dengan akting yang begitu alami, para pemain “Boncengan” begitu apik memerankan karakter mereka masing-masing. Film ini terinspirasi dari kisah kehidupan anak sehari-hari, diperankan sendiri oleh anak-anak dan dibuat memang untuk ditonton oleh anak-anak. Didukung dengan jalan cerita yang sederhana tapi bermakna serta durasi yang tidak  terlalu lama, yaitu  16’ 50’’ membuat anak-anak tidak akan bosan ketika menontonnya.

Sinopsis

Yua, Ndut, dan Supri bersahabat baik. Sekolah mengadakan lomba lari dengan hadiah utama sepeda. Tahun lalu pemenangnya adalah Tri, seorang anak yang pernah tinggal kelas. Melihat hal itu, Yua dan Ndut bersekongkol untuk memenangkan lomba. Saat pelaksanaan lomba, Yua diboncengkan sepeda oleh Ndut melewati jalan pintas. Tak hanya itu Ndut juga mengubah arah panah penunjuk rute lomba sehingga teman-temannya tersesat. Ternyata bukan cuma Yua yang berbuat curang dalam lomba, Tri juga diboncengkan bapaknya mengendarai motor. Karena saat itu peserta lomba lain melihat Tri berbuat curang, maka bapak Tri memberi uang tutup mulut kepada mereka. Sementara itu Supri ketinggalan di belakang. Di garis finish, Yua bersaing ketat dengan Tri, namun dimenangkan oleh Yua. Setelah hadiah diberikan, Ndut bertengkar dengan Yua memperebutkan hadiah sepeda dan secara tidak sengaja membongkar kecurangan mereka sendiri. Karena mereka didiskualifikasi, maka hadiah utama diberikan kepada Tri. Tetapi teman-teman Tri buka mulut dan mengatakan bahwa Tri diboncengkan bapaknya. Akhirnya hadiah utama jatuh pada Supri, yang sejak awal bertindak jujur. Walaupun demikian, lomba tersebut  tetap membuat mereka berteman dengan baik. Bahkan Supri bersedia memberikan tumpangan kepada Yua dan Ndut dengan sepeda barunya. <Kukuh Aldyanto>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar